PENGOLAHAN SAMPAH
Pengelolaan' sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, atau pembuangan dari material
sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari
kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkungan, atau estetika. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
memulihkan sumber daya alam (resources recovery). Pengelolaan sampah
bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan
keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.
Praktik
pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara berkembang,
berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan dan antara daerah
perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari
pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri
biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode
pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat
sampah, lahan yang digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan lahan.
Tujuan Pengelolaan
sampah merupakan
proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
- mengubah
sampah menjadi material yang
memiliki nilai ekonomis (pemanfaatan sampah), atau
- mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Metode Pembuangan
Penimbunan darat
Pembuangan
sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode
ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di
tanah yang tidak terpakai, lubang bekas pertambangan, atau lubang-lubang dalam.
Sebuah lahan penimbunan darat yang dirancang dan dikelola dengan baik akan
menjadi tempat penimbunan sampah yang higienis dan murah. Sedangkan penimbunan
darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan
berbagai masalah lingkungan, di antaranya angin yang berbau sampah, menarik
berkumpulnya hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah
adalah gas metana dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.
Kendaraan
pemadat sampah penimbunan darat.
Karakteristik
desain dari penimbunan darat yang modern di antaranya adalah metode pengumpulan
air sampah menggunakan bahan tanah liat atau plastik pelapis. Sampah biasanya dipadatkan
untuk mengurangi volume dan menambah kestabilannya, dan ditutup untuk tidak
menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem
pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang
terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara
pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
Daur ulang
Proses
pemilahan sampah yang masih memiliki nilai secara materiil untuk digunakan
kembali disebut sebagai daur ulang (reuse). Ada beberapa cara daur
ulang, pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau
mengambil energi dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik.
Pengolahan kembali secara fisik
Baja yang
dibuang, dan kemudian dipilah di fasilitas Central European Waste Management, Eropa. Metode ini
adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah
yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau
dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang
biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium, kaleng baja makanan/minuman, Botol
HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik
lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa didaur ulang. Daur ulang
dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil lebih susah, karena
bagian-bagiannya harus diurai dan dikelompokkan menurut jenis bahannya.
Pengolahan biologis
Pengkomposan
Material
sampah organik, seperti residu tanaman, sampah makanan, atau kertas, bisa diolah dengan
menggunakan proses biologis menjadi kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas metana yang bisa digunakan untuk
membangkitkan listrik.
Contoh dari
pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program di Toronto, Kanada, di mana
sampah organik rumah tangga, seperti sampah dapur dan potongan tanaman
dikumpulkan di kantong khusus untuk dikomposkan.
Pemulihan energi
Kandungan
energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara
menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya
menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara perlakuan panas
bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau pemanas,
sampai penggunaannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik
dari turbin-generator. Pirolisis dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas
yang saling terkait, ketika sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan
anaerobik. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat
mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas, dan cair. Produk cair dan gas
bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain.
Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif.
Gasifikasi dan gasifikasi
busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung
menjadi gas sintetis (campuran antara karbon
monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan
listrik dan uap.
Metode pencegahan dan pengurangan
Sebuah
metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah
terbentuk, atau dikenal juga dengan "pencegahan sampah". Metode
pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang
yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen
untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tisu), dan
mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
Konsep pengelolaan sampah
Terdapat
beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya,
antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, multikonsep yang
digunakan adalah:
Diagram dari
hierarki limbah.
- Hierarki sampah - hierarki sampah merujuk kepada " 3 M
" mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan
sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah.
Hierarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi
minimalisasi sampah. Tujuan hierarki sampah adalah untuk mengambil
keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan
jumlah minimum limbah.
- Perpanjangan
tanggung jawab penghasil sampah (Extended Producer Responsibility).
EPR adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi
semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk para produsen di seluruh
siklus hidup produk tersebut ke dalam pasar harga produk. EPR dimaksudkan
untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh siklus hidup produk dan
kemasan yang dibawa ke pasar. Ini berarti perusahaan yang membuat,
mengimpor dan/atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas
produk mereka sejak manufaktur hingga akhir dari masa penggunaannya.
- Prinsip
pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak
pencemar membayar dampak dari aktivitasnya ke lingkungan. Sehubungan
dengan pengelolaan limbah, umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk
membayar sesuai dengan volume dan jenis sampah yang dibuang.
Bencana
sampah yang tidak dikelola dengan baik
- Longsor
tumpukan sampah
- Sumber
penyakit
- Pencemaran
lingkungan
- Menyebabkan
banjir
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK
Sampah Organik Dan Anorganik
Sampah adalah
sisa atau barang buangan yang sudah tidak digunakan dan di pakai lagi oleh
pemiliknya. Sampah secara umum di bagi menjadi dua yaitu sampah organik dan
anorganik. Kedua sampah ini memiliki manfaat untuk kita, namun juga ada
dampaknya untuk lingkungan.
Kali ini saya akan berbagi beberapa hal mengenai
perbedaan di antara kedua jenis sampah di atas, serta saya paparkan juga manfaat
dari masing-masing jenis sampah untuk kehidupan di muka bumi. Okey
langsung kita bahas saja ya satu-satu di mulai dari definisi atau perbedaan
sampah organik dan anorganik, simak di bawah ini:
Perbedaan Sampah Organik Dan Anorganik Beserta Contohnya
1. Sampah organik adalah limbah yang bersal dari sisa
makhluk hidup (alam) seperti hewan, manusia, tumbuhan yang mengalami pembusukan
atau pelapukan. Sampah ini tergolong sampah yang ramah lingkungan karena dapat
di urai oleh bakteri secara lami dan berlangsungnya cepat.
Contohnya
: Daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran hewan
dan manusia, Sisa makanan, Sisa manusia. kardus, kertas dan lain-lain.
2. Sampah Anorgani adalah sampah yang berasal dari
sisa manusia yang sulit untuk di urai oleh bakteri, sehingga membutuhkan waktu
yang cukup lama (hinga ratusan tahun) untuk dapat di uraikan. Biasanya berasal
dari sampah industri.
Contohnya
: Plastik, botol minuman mineral, besi, kaca (beling), Kain atau baju,
kaleng, ban bekas, pulpen, spidol, jam tangan, dan lain-lain.
Sekarang anda sudah mengerti apa itu sampah organik
dan anorganik, selanjutnya kita akan membahas manfaat yang bisa kita ambil dari
setiap jenis sampah di atas, yuk simak di bawah ini :
Manfaat sampah organik dan anorganik Beserta contohnya
1. Sampah Atau
Limah Organik
Sebagai Kompos |
Manfaat sampah organik adalah untuk meningkatkan
kesuburan pada tanah, karena bahannya organik dapat di urai oleh bakteri yang
kemudian menjadi nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Tanah
menjadi lebih subur dan pohonnya bisa tambah bagus tumbuhnya. Ada juga limbah
organik yang dapat di jadikan barang yang bernilai tinggi, seperti limbah akar
tanaman untuk hiasan rumah, serbuk kayu untuk di jadikan mebel atau perabotan
rumah tangga.
2. Sampah Atau
Limbah Anorganik
Manfaat sampah anorganik adalah untuk di daur ulang menjadi produk
baru, contohnya limbah plastik yang di daur ulang menjadi mainan plastik, kursi
dan lain-lain. Limbah besi yang di panaskan dan di jadikan bahan dan produk
baru seperti pagar rumah, palu, paku dan lain-lain. Sampah organik juga sering
di jadikan kerajinan oleh orang yagn kreativ seperti sandal, tas yang terbuat
dari karung goni bekas.
Nah sekarang kita sudah tau beberapa manfaat dari dua
jenis limbah di atas. Walaupun sampah di atas memiliki manfaat, Namun juga
memiliki dampak negatif untuk kehidupan manusia dan hewan lainna.
Dampak Sampah Pada Kehidupan Manusia Di Bumi
1. Berdampak Untuk Kesehatan
Sampah yang tidak di buang pada tempatnya akan
mengganggu kesehatan kita yang akan memicu terserangnya penyakit pada manusia
seperti :
- Diare
- Disentri
- Kudisan,
- Jamur
dll
Memicu tercemarnya lingkungan hidup hewan, tumbuhan
dan manusia. Di jepang telah di laporkan 40rb penduduknya mennggal setelah
mengkonsumsi ikan yang tercemar atau terkontaminasi raksa (Hg) yang beracun
jika di konsumsi manusia. Raksa ini berasal dari sampah atau limbah industri
battrey yang di buang di laut.
2. Berdampak Pada Udara
Sampah yang di buang melalaui udara adalah asap dari
industri pabrik dan kendaraan yang dapat mencemari lingkungan di udara, Udara
yang di menjadi kotor dan berbahaya jika di hirup leh manusia dan makhluk hidup
lainnya. Selain itu sampah ini dapat melubangi ozon (pelindung bumi dari
radiasi matahari) oelh sebab itu mengapa bumi semakin lama-semakin panas.
3. Berdampak Pada kehidupan Sosial
Dampak dari sampah yang ketiga yaitu pada kehidupan
antara sesama manusia. Ketika kita lewat tumpukan sampah di pinggir
jalan yang sangat bau, kita menjadi terganggu dan menutup hidung ia
kan? ini menandakan bahwa kita merasa terganggu dengan orang yang membuang
sampah sembarangan. Contoh lagi Sampah udara dari orang yang merokok di tempat
umum seperti bis umum, kereta, kapal dan ruangan untuk umum, mereka yang tidak
merokok akan sangat terganggu dan membuat hubungan sosaial terganggu.
Maka dari itu di perlukan sikap yang baik dari setiap
manusia dan kesarannya untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengelola
kembali sebaik mungkin agar dampak yang di timbulkan menjadi sedikit. Gunakan
juga teknologi yang ramah lingkungan dan jangan gunakan peralatan yang tidak
bisa di daur ulang.
Demikian pembahasan sekilis tentang Sampah Organik Dan Anorganik
Manfaat Beserta Contohnya semoga kta semua dapat menjaga
lingkungandengan baik, terimakasih sudah berkunjung. Sampai jumpa di artikel
salanjutnya.
PENGERTIAN JENIS DAMPAK SAMPAH
Pengertian Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.
- Sampah
dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan
oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis
sampah yang dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan
atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
- Sampah
dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah tempat
yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan.
Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam
memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan
pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa
makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan
kaleng-kaleng serta sampah lainnya.
Berbagai macam sampah yang telah disebutkan
diatas hanyalah sebagian kecil saja dari sumber- sumber sampah yang dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan
manusia tidak akan pernah lepas dari sampah. Terutama penumpukan sampah yang
terjadi di tempat-tempat umum seperti di pasar-pasar.
Jenis-jenis Sampah
Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di
sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah
industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah
perkebunan, sampah peternakan, sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan
sebagainya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat
digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :
Sampah
organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat
didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan
mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian
besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah
dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan
plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar
tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah
sayuran, buah-buahan dan lain-lain
Sampah
Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik
berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan
tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan
produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan
keramik, sampah detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh
alam/ mikroorganisme secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara,
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis
ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas
plastik, dan kaleng, (Gelbert dkk, 1996).
Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga
macam sampah atau limbah yaitu : limbah cair, limbah padat, dan limbah gas.
Contoh limbah cair yaitu air cucian, air sabun, minyak goreng sisa, dll. Contoh
limbah padat yaitu bungkus snack, ban bekas, botol air minum, dll. Contoh
limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), HCl, NO2, SO2
dll.
Dampak negatif sampah-sampah padat yang
bertumpuk banyak tidak dapat teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan
tanah. Yang dikategorikan sampah disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi (
refuse) karena telah diambil bagian-bagian utamanya dengan pengolahan menjadi
bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya.
Menurut Gelbert dkk (1996) ada tiga dampak
sampah terhadap manusia dan lingkungan yaitu:
a. Dampak terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang
memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok
bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti, lalat dan
anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah sebagai berikut :
- Penyakit
diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit
demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di
daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit
jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
- Penyakit
yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya
yang berupa sisa makanan/sampah.
b. Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam
drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat
mati sehingga beberapa spesien akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya
ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang kedalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.
c. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut
:
- Pengelolaan
sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan (untuk
mengobati kerumah sakit).
- Infrastruktur
lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai,
seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya dijalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering
dibersihkan dan diperbaiki.
Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R
Menurut Departemen Pekerjaan Umum Kota
Semarang (2008), pengertian pengelolaan sampah 3R secara umum adalah upaya
pengurangan pembuangan sampah, melalui program menggunakan kembali (Reuse),
mengurangi (Reduce), dan mendaur ulang (Recycle).
- Reuse
(menggunakan kembali) yaitu penggunaan kembali sampah secara langsung,baik
untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.
- Reduce
(mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya
sampah.
- Recycle
(mendaur ulang) yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses
pengolahan.
Mengurangi sampah dari sumber timbulan, di
perlukan upaya untukmengurangi sampah mulai dari hulu sampai hilir, upaya-upaya
yang dapat dilakukan dalam mengurangi sampah dari sumber sampah (darihulu)
adalah menerapkan prinsip 3R.
Teknik Pengolahan Sampah
Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang
tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya
berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri),
tetapi bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan
umumnya bersifat padat.
Sumber sampah bisa bermacam-macam,
diantaranya adalah : dari rumah tangga, pasar, warung, kantor, bangunan umum,
industri, dan jalan. Berdasarkan komposisi kimianya, maka sampah dibagi menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Penelitian mengenai sampah padat di
Indonesia menunjukkan bahwa 80% merupakan sampah organik, dan diperkirakan 78%
dari sampah tersebut dapat digunakan kembali.
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang
dilakukan dalam menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan
akhir. Secara garis besar, kegiatan di dalam pengelolaan sampah meliputi
pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan transport,
pengolahan dan pembuangan akhir
KARANGAN BEBAS TENTANG LINGKUNGAN
Sekolahku, Sekolah Sehat
Zul Fadli
Kelas : VA
Di taman sekolahku banyak bunga yang indah. Ada bunga anggrek, matahari, dan lain - lain. Dan di sekolahku mengikuti Adiwiyata Mandiri. Semua kelompok kerja melakukan membuat prakarya, seperti membuat peta dan topeng yang terbuat dari bubur koran dan membuat kendi yang dihias dengan cat. Di sekolahku juga mengikuti musik limbah, tari, sains, dan lain - lain. Dan di tamanku juga banyak pepohonan yang sangat berguna seperti lidah buaya, sirih, toga, kumis kucing, temu lawak dan sirih gading dan lain - lain.
Semua warga sekolahku juga membuat pot dari aqua dan di cat dengan warna yang cantik, lalu ditanami sirih gading dan digantung di teras sekolah, dan membuat lintingan koran dan dibentuk berbagai macam. Aku dan kawan - kawan membeli makanan di kantin banyak sekali sampah yang berserakan aku sangat perihatin dengan sampah yang berserakan, tempat sampah yang menumpuk dengan sampah yang bau aku dan kawan - kawanku melakukan kerja bakti di sekolahku dan guru-guru kepala sekolah. Pada akhirnya sekolahku jadi indah dan sehat.
SEKOLAHKU SEKOLAH SEHAT
Dani Kurniawan
Kelas : VA
Lingkungan di Sekolahku terlihat indah, aman, nyaman. Tidak ada sampah yang berserakan. Setiap sebelum pulang sekolah menggadakan piket. Piket itu adalah menyapu dan mengepel di sekolahku terlihat ada lapangan tumbuh - tumbuhan dan lain- lain. Selain itu ada kegiatan menanam pohon.
Menanam pohon itu dilakukan setiap hari rabu. Setiap sehabis olahraga. Dan di taman sekolahku ada tumbuh - tumbuhan, sayur - sayuran, taman toga, dan juga taman obat dan tanaman hias.
Aku menyiram dengan teman - temanku. Kadang aku bermain kerjar - kejaran bersama teman - temanku. Selanjutnya aku pun menyiram tamannya di taman. Di taman sekolahku ada juga tanaman hias, yaitu soka, kana, pucuk merah, bambu cina, bunga kertas dan sirih gading. Mereka di tanam di taman sekolahku dan pada hari itu aku pun menyiram tanaman bersama teman - temanku.
Setelah beberapa hari daunnya pun sudah berkembang. Aku dan teman - temanku merasa bahagia karena aku dan teman - temanku merawatnya dengan baik. Setelah ini aku akan merawatnya lebih baik agar ia cepat tumbuh besar.
KUMPULAN PUISI LINGKUNGAN
LINGKUNGANKU
Nabila Agustya Yuliana
Kelas : VA
Lingkunganku yang Begitu Asri
BetapaAku Sungguh Menyanjung mu
Karena Kau Begitu Indah di Mata
Di Sana ada Bunga, taman, Pohon
Bunga yang Begitu Harum
Taman yang Sangat Indah
Pohon yang Amat Hijau
Tidak Bosan Aku Memandang mu
Aku Senantiasa Menjaga dan Merawat mu
Di Setiap Hari. . . .
Kau Adalah Anugerah Yang Paling Indah
Yang Tuhan Berikan Kepada ku
ALAM NEGERIKU
Fresy Esa K
Kelas : VA
Ketika Hari Menjelang Pagi
Embun Segar Basahi Bumi
Angin Bertiup Sejuk
Burung - Burung pun Berkicau Merdu
Menyambut Datangnya Hari Baru
Tak Ada Padang Gersang
Sawah Subur Luas Membentang
Gunung - Gunung Tinggi Menjulai
Sungguh Indah Untuk Dipandang
Betapa Indah Tanah Airku
Betapa Subur Negeriku
Lestarilah Indonesia
Dalam Lindungan Tuhan Maha Esa
ALAM YANG SUBUR
LINGKUNGAN DI SEKITARKU
Aulia Devita Sari
Kelas : VA
Ketika Hari Menjelang Pagi
Embun Segar Basahi Bumi
Burung - Burung pun Berkicau
Menyambut Datangnya Hari Baru
Lingkungan Kau adalah Jiwa Hatiku
Ku Jaga Engkau Sampai Tidak Ada yang Gersang
Betapa Ku Menyayangimu
Agar Kau Subur di Negeriku
Lingkungan Kau Subur Sangat Luas Membentang
Semoga Kau S'lalu Subur di Masa Pembangunan Ini
Dan Tak Gentar Berselempang Semangat Tuk Hidup
Jasamu Bermanfaat Bagi yang Lain dan Akan S'lalu Dikenang
Lingkunganku Kau Adalah Sahabatku
Dan Kau Bagian yang Harus Diamankan
Lestarilah Lingkunganku
Semoga Kau Dalam Lindungan Tuhan yang Maha Esa
SEKOLAHKU HIJAU
SEKOLAHKU HIJAU
Debora
Kelas : VA
Di Sini . . .
Di Tempatku Mencari Ilmu
Di Tempatku Berusaha Mengukir Prestasi
Di Tempat Aku Berkenalan dengan Lingkunganku
Indahnya Lingkungan yang
Aku Lihat Saat Ini
Lahan di Belakang Sekolah
Ditanami Berbagai
Jenis Tanaman dari Sayuran, Apotik Hidup
dan Tanaman Hias
Di Tempat Ini . . .
Dengan Setetes Keringat
Jika Berusaha dan Berdoa
Hijaunya Sekolahku kan Tetap Terjaga
PROGRAM KOMPOSING
PENGERTIAN KOMPOS
J.H.
Crawford mendefinisikan kompos sebagai hasil
penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik.
Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara
biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik
sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol
proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini
meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup,
pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
MANFAAT KOMPOS
Manfaat
kompos adalah memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah
dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.
Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan
penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur
hara dari tanah.
Tanaman
yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada
tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, seperti menjadikan hasil panen lebih
tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.
Manfaat Kompos Dari Segi Ekonomi
1. Menghemat biaya untuk transportasi
dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih
tinggi dari pada bahan asalnya
Manfaat Kompos Dari Segi Lingkungan
1. Mengurangi polusi udara karena
pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk
akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk
penimbunan
Manfaat Kompos Dari Segi Tanah / Tanaman
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan
karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas penyerapan
air oleh tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5. Meningkatkan kualitas hasil panen
(rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi
tanaman
7. Menekan pertumbuhan/serangan
penyakit tanaman
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan
hara di dalam tanah
TAHAPAN PEMBUATAN KOMPOS PADAT
TAHAPAN PEMBUATAN KOMPOS PADAT
1. Tahapan pengolahan daun menjadi pupuk kompos
a. Mengumpulkan daun yang ada di
sekitar halaman.
b. Membuat bak atau kolam mini untuk tempat
daun yang akan dijadikan kompos.
c. Menyiram daun-daun yang sudah di letakkan dalam
bak mini setiap hari selama 40 hari sambil dibolak balik memakai cangkul, agar
cepat membusuk.
d. Jika sudah membusuk, menghentikan siraman air.
e. Memindahkan daun yang sudah membusuk
ke tempat lain untuk didinginkan.
f. Menghaluskan daun dengan menggunakan
alat penghancur daun, dan siap untuk di kemas.
g. Kompos siap untuk di gunakan.
2. Ciri - ciri kompos yang sudah jadi
Ciri – ciri kompos yang sudah jadi yaitu bentuk, bau dan warnanya sudah mirip dengan cairan seperti
teh, hitam kecoklatan, suhunya sekitar
35 0C.
Bila sudah memenuhi cirri - ciri tersebut berarti kompos yang
sudah di buat telah jadi dan siap untuk di pakai atau disiramkan ke
tanaman di area SDN TANJUNG PRIOK 05.
Sebelum kompos itu digunakan. Kompos harus disaring agar serbuk
atau ampas seperti daun-daunan tidak ikut kedalamnya.Bila sudah selesai siap untuk
dikemas atau digunakan sendiri sebagai media tanam.
PROSES KOMPOS PADAT DI SDN TANJUNG PRIOK 05
Pengolahan sampah yang ada di sekolah menjadi kompos dapat dilakukan oleh guru, karyawan, siswa dan dengan berbagai cara. Dalam program ini, team kelompok kerja kompos padat akan membuat cara sederhana untuk membuat kompos yang bisa dilakukan di sekolah SDN TANJUNG PRIOK 05
1. Cacah daun menggunakan gunting, pisau, tangan, atau alat pencacah daun.
2. Daun yang telah dicacah dipindahkan ke dalam tempat proses
3. Daun yang sudah berada di dalam tempat proses di siram dengan larutan bioaktifator atau air cucian
beras yang diberi gula merah.
4. Tutup tempat proses 2 dengan karung untuk mempercepat proses pembusukan selama 2 minggu
5. Tahap akhir setelah daun – daun hancur dan berubah bentuk. Keringkan daun tersebut dan ayak, lalu masukan dalam kemasan untuk pupuk padat.
RENCANA KERJA PROGRAM KOMPOS PADAT
No
|
Program Komposting
|
Kegiatan
|
1
|
Harian
|
Memilah sampah, memisahkan dari
sampah organic dan nonorganik
|
2
|
Mingguan
|
Mengaduk sampah yang ada di dalam
komposter
|
3
|
Bulanan
|
Pembuatan kompos baru
|
4
|
Tahunan
|
Evaluasi hasil program
|
TAHAPAN PEMBUATAN KOMPOS CAIR
1. Cara pembuatan kompos cair
Pertama, menyiapkan ember atau
drum yang berukuran sekitar 50 liter. Kemudian
menyiapkan bahan-bahan komposnya yaitu sampah-sampah dari tumbuhan, daun-daunan, atau sayur-sayuran yang di cacah kecil-kecil, kemudian masukkan kedalam drum yang sudah disiapkan. Tumpukan
sampah ini cukup 1,5 meter tingginya. Tujuannya untuk menjaga kestabilan suhu didalam
tumpukan sampah tersebut, bila terlalu tinggi suhu didasar akan sangat panas,
sebaliknya jika terlalu rendah panas didalam tumpukan sampah tersebut akan cepat menghilang, sehingga
proses pemasakan kompos akan memakan waktu yang sangat lama.
Tumpukan
sampah tidak boleh terlalu dipadatkan, bagian atasnya usahakan cembung di
tengah dengan tujuan bila turun hujan tidak sampai tergenang air.
2.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kompos cair
Bahan warna hijau, maksudnya bahan
yang banyak mengandung nitrogen, hijauan dapat diperoleh dari daun daunan, rumput dari halaman dan lain
sebagainya. Kelembapan dan Udara
3. Ciri - ciri kompos yang sudah jadi
Ciri – ciri kompos yang sudah jadi yaitu bentuk, bau dan warnanya sudah mirip dengan cairan seperti
teh, hitam kecoklatan, suhunya sekitar
35 0C.
Bila sudah memenuhi cirri - ciri tersebut berarti kompos yang
sudah di buat telah jadi dan siap untuk di pakai atau disiramkan ke
tanaman di area SDN TANJUNG PRIOK 05.
Sebelum kompos itu digunakan. Kompos harus disaring agar serbuk
atau ampas seperti daun-daunan tidak ikut kedalamnya.Bila sudah selesai siap untuk
dikemas atau digunakan sendiri sebagai media tanam.
PROSES KOMPOS CAIR DI SDN TANJUNG PRIOK 05
Pengolahan sampah yang ada di sekolah menjadi kompos dapat dilakukan oleh guru, karyawan, siswa dan dengan berbagai cara. Dalam program ini, team kelompok kerja kompos akan membuat cara sederhana untuk membuat kompos yang bisa dilakukan di sekolah SDN TANJUNG PRIOK 05.
1. Mencari daun – daun kering atau sisa sayuran
2. Gunting daun atau sisa sayuran kecil - kecil
3. Kumpulkan dalam satu wadah / tempat (komposter)
4. Lalu siram dengan air bioaktifator atau air cucian beras yang pertama beri gula merah sedikit
5. Lakukan setiap hari. Dalam waktu 3 -4 minggu kompos cair sudah jadi dan siap digunakan.
RENCANA KERJA PROGRAM KOMPOSING
No
|
Program Komposting
|
Kegiatan
|
1
|
Harian
|
Memilah sampah, memisahkan dari
sampah organic dan nonorganik
|
2
|
Mingguan
|
Mengaduk sampah yang ada di dalam
komposter
|
3
|
Bulanan
|
Pembuatan kompos baru
|
4
|
Tahunan
|
Evaluasi hasil program
|
DOKUMENTASI POKJA KOMPOS PADAT
Pencacahan Daun Dengan Tangan |
Pencacahan Daun Dengan Gunting / Carter |
Pencacahan daun Dengan Alat Pencacah Daun |
Pemberian Air Cucian Beras |
Proses Akhir Pengayakan Daun untk Menjadi Kompos Padat |
DOKUMENTASI KOMPOS CAIR
Mencari Daun Kering atau Sisa Sayuran |
Langganan:
Postingan (Atom)